Dalam melaksanakan ibadah umrah, terdapat beberapa istilah pada saat umrah yang wajib diketahui dan dipahami oleh setiap calon jemaah. Tidak perlu merasa khawatir apabila anda yang belum hafal, karena saat sering mendengar dan mengamalkannya di Tanah Suci, sudah tentu dengan sendirinya para jemaah akan terbiasa dengan istilah yang ada ketika umrah.

Akan tetapi lebih baik lagi apabila sejak masih di Tanah Air para calon jemaah umrah telah hafal serta dapat memahami artinya. Istilah-istilah yang wajib diketahui dan dipahami oleh jemaah umrah dapat anda simak dalam penjelasan berikut.

Beberapa Istilah pada Saat Umrah yang Wajib Dipahami Jemaah

1. Ihram

Ihram dapat diartikan sebagai niat untuk memulai melaksanakan ibadah umrah dengan mengucapkan kalimat niat serta memakai kain ihram. Lafal niat yang diucapkan ketika umrah yaitu: “Labbaika Allahumma ‘umratan”. Yang artinya, “Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan – Mu untuk ibadah umrah”.

Tempat niat memang bukan terletak pada lisan akan tetapi bertempat di dalam hati. Akan tetapi, khusus pada ibadah umrah, niat tersebut sangat di sunahkan untuk diucapkan atau dilafazkan dengan hati yang ikhlas semata-mata hanya mengharapkan ridho Allah SWT. Dan ihram sendiri dilaksanakan saat berada di miqat setelah mandi, salat sunah dua rakaat serta memakai pakaian ihram.

2. Pakaian Ihram

Pakaian ihram wajib dikenakan ketika akan memulai ihram. Terdapat perbedaan untuk laki-laki dan perempuan. Pakaian ihram untuk laki-laki berupa dua lembar kain tanpa jahitan, satu lembar digunakan untuk menutupi badan bagian bawah, dan yang satunya lagi untuk menutupi badan bagian atas.

Untuk tetap aman dan nyaman dapat menggunakan sabuk yang tidak berjahit guna mengencangkan kain ihram bagian bawah. Sedangkan pakaian ihram untuk wanita berupa baju kurung yang menutupi seluruh bagian tubuh kecuali buka dan telapak tangan. Untuk bahan yang digunakan jangan tipis dan harus longgar.

Untuk warna kain di sunahkan putih serta tidak diberi wewangian apapun. Termasuk ketika mencuci dan menyetrika tidak diperbolehkan menggunakan wewangian apapun.

3. Miqat

Miqat yaitu tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram. Terdapat dua macam miqat yaitu miqat zamani yang berhubungan dengan ibadah haji dan miqat makani, yaitu tempat yang ditentukan untuk berniat melaksanakan ibadah umrah.

4. Thawaf

Istilah pada saat umrah yang sudah tidak asing lagi adalah thawaf. Thawaf merupakan kegiatan mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran yang dimulai dari garis hajar aswad dan berakhir di garis hajar aswad juga dengan posisi ka’bah berada pada sebelah kiri dan harus dilaksanakan dalam keadaan suci.

Garis hajar aswad ditandai dengan garis lurus dari hajar aswad menuju dinding masjidil haram dengan ditandai lampau hijau. Pada saat memulai jemaah di sunahkan untuk menengokkan kepala dan pundaknya ke arah hajar aswad bersamaan dengan mengangkat atau melambaikan tangan ke arah hajar aswad

5. Sa’i

Sa’I yaitu berjalan dari bukit Shafa ke bukit Marwa, dan sebaliknya dari bukit Marwa ke bukit Shafa sebanyak 7 kali yang dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa. Sa’I dapat dilakukan setelah melakukan thawaf akan tetapi tidak harus dalam keadaan suci. Namun akan lebih baik apabila dilakukan dalam keadaan suci.

Diantara bukit Shafa dan Marwa terdapat lampu hijau sebagai tanda untuk melakukan lari kecil khusus untuk jemaah laki-laki.

6. Tahallul

Tahallul merupakan dihalalkannya larangan-larangan ihram ibadah umrah dengan melakukan cukur rambut sebagian ataupun seluruhnya khusus untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan cukup dengan mencukur sebagian kecil rambut.

Dengan melakukan tahallul artinya seluruh rangkaian ibadah umrah telah selesai dan dihalalkan kembali hal-hal yang dilarang selama ihram.