HALO SAHABAT UMI!
Saat kita pergi umroh maupun haji, tentunya kita mengenakan kain putih yang dinamakan kain ihram. Modelnya yang menyerupai kain panjang dan diselempangkan bagi kaum adam ini, digunakan sebagai pengganti pakaian ketika kita bertamu ke rumah Allah. Kalau sahabat UMI bingung kenapa kita harus mengenakan pakaian serba putih satu ini, ketika umroh dan haji, yukk simak penjelasan berikut.
Melakukan ibadah umroh dan haji bisa juga disebut tindakan bertamu, yakni bertamu ke rumah Allah atau yang dalam bahasa Arab disebut “baitullah”. Tahapan awal dalam melakukan ibadah haji adalah menjalankan ihram, dengan wujud niat dan memakai pakaian ihram. Secara singkat, kain ihram merupakan simbol pelepasan atribut keduniawian yang melekat pada manusia dan dianggap kembali fitrah seperti masa ia pertama kali dilahirkan. Karena semua manusia, baik pria dan wanita, dan dari manapun dia berasal, tetap terlihat sama di mata sang Pencipta.
Tiga Pesan Penting Mengenai Kain Ihram Menurut Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu:
1. Sesuaikan pakaian bergantung pada siapa kita bertamu
Kebiasaan manusia apabila mendatangi manusia lain maka pasti akan memakai pakaian paling yang paling rapih dan membanggakan. Dengan adanya keharusan ihram memakai kain putih tidak berjahit yang bertolak belakang dengan kebiasaan manusia tersebut, Allah seakan ingin memberi tahu kita bahwa tujuan untuk mendatangi tempat Allah berbeda dengan mendatangi tempat makhluk.
2. Memakai ihram seakan suci seperti bayi baru lahir
Memakai ihram memberi makna bahwa menanggalkan segala sesuatu tatkala ihram, berarti kamu akan menanggalkan diri dari harta benda duniawi. Layaknya bayi yang keluar dari rahim ibunya tanpa memakai sehelaipun pakaian.
3. Memakai ihram seakan kita berada pada saat akan dihisab
Keadaan memakai pakaian ihram itu menyerupai keadaan saat nanti kita hadir di tempat kelak kita dihisab oleh Allah. Seperti firman Allah berikut:
“Dan Sesungguhnya kamu datang kepada kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu kami ciptakan pada mulanya,”
(Al-An’am ayat 94).