Tidak semua dari banyaknya jemaah Umroh yang berangkat ke Tanah Suci sepenuhnya telah memahami ketentuan dalam pelaksanaan ibadah Umroh. Kesalahan jemaah wanita saat Umroh sering kali terjadi tanpa mereka sadari.

Terdapat banyak aturan yang wajib ditaati oleh para jemaah Umroh mulai dari berangkat sampai pada saat menjalani serangkaian kegiatan ibadah Umroh. Berikut akan diulas beberapa kesalahan umum yang seringkali tidak disadari oleh para jemaah wanita. 

Ketahui Beberapa Kesalahan Jemaah Wanita saat Umroh

1. Berpikir Bahwa Ihram Mereka adalah Topi yang Dikenakan di Atas Kepala

Sebagian dari muslimah tidak mengetahui apa itu ihram, serta mereka menganggap bahwa itu merupakan “topi” yang dipakai di kepala. Mereka tidak berani melepasnya karena mengaggap bahwa akan membatalkan ihram mereka. Ihram sendiri berasal dari bahasa arab “Al-Haram” yang artinya terlarang atau tercegah.

Disebut ihram karena seseorang yang berniat melaksanakan ibadah Umroh ataupun haji dilarang berucap kotor, jimak, menikah, dan lain sebagainya. Sehingga dapat di definisikan bahwa ihram ihram merupakan salah satu niat dari dua ibadah (haji ataupun Umroh) atau keduanya secara bersamaan.

Saat masuk keadaan ihram tidak berarti anda tidak dapat melepasnya nanti, dan saat melepas kain ihram bukan berarti ihram anda telah berakhir.

2. Khawatir Rambut Rontok

Sebagian besar wanita mempunyai kekhawatiran apabila rambut mereka rontok selama ihram, saking khawatirnya mereka tidak melepas jilbab serta tidak mau melepas “topi” mereka ketika berwudhu. Larangan mengenai rambut yang rontok hanya berlaku pada rambut yang dipotong dengan sengaja, dicukur, ataupun dicabut dengan sengaja.

3. Melaksanakan Tahalul hanya Bagi Orang yang Telah Selesai Ihram

Kesalahan jemaah wanita saat Umroh selanjutnya yaitu beberapa wanita menganggap bahwa hanya orang yang telah selesai ihram yang boleh memotong rambut mereka. Serta mereka menolak memotong rambut mereka sendiri untuk tahalul. Ini merupakan  suatu pendapat yang salah, karena sebenarnya anda diharapkan untuk memotong sendiri rambut anda saat tahalul.

4. Tidak Pergi ke Jamarat atau Muzdalifah

Karena alasan takut berdesak-desakan dan takut keramaian, membuat beberapa jemaah tidak memahami betapa pentingnya melempar jUmroh oleh diri sendiri. Beberapa dari jemaah haji menitipkan kepada jemaah haji lain untuk melempar jUmroh atas nama jemaah lain tanpa alasan yang sah.

5. Berkumpul dengan Laki-Laki

Pada seluruh rangkaian ibadah Umroh seperti ketika Thawaf, mencium Hajar Aswad, Sa’I, ataupun saat melempar JUmroh anda perlu berhati-hati, sebaiknya pilih waktu luang dan aman. Menyentuh Hajar Aswad merupakan sunah yang indah, akan tetapi itu hukumnya sunah. Sedangkan melindungi diri dari kontak dengan laki-laki yang bukan mahram hukumnya adalah fardhu.

6. Kesalahan saat Thawaf Wada’

Beberapa jemaah pada hari Nafar, turun dari Mina dan sebelum melempar jUmroh untuk thawaf wada’ lalu kembali lagi ke Mina untuk melakukan lempar jUmroh, dan langsung pulang pada negara asal. Hal tersebut sangat bertentangan dengan perintah nabi yaitu saat terakhir jemaah haji yaitu Ka’bah.

7. Kesalahan Dalam Solat Sunah Thawaf

Adanya anggapan bahwa ketika solat dua rakaat harus dilakukan di dekat makam nabi Ibrahim adalah suatu anggapan yang salah. Karena solat sunah dua rakaat setelah thawaf itu dapat dilakukan di mana saja di Masjidil Haram, bahkan di serambi masjidnya juga sah. Sehingga dapat terhindar dari desak-desakan, dan anda dapat solat dengan khusyuk”.

8. Kesalahan saat Wuquf

Beberapa kesalahan saat wuquf yang dapat terjadi seperti meninggalkan Arafah sebelum matahari terbenam, serta menghadap ke bukit Arafah ketika berdoa padahal kiblat berada di sebelah belakang, kanan, ataupun kiri anda.