Wajib bagi setiap muslim untuk mengetahui bagaimana tata cara manasik Umroh secara lengkap dan sesuai dengan sunah berikut bacaan, doa, serta keistimewaannya. Sebab tujuan dari Umroh sendiri adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Dengan adanya sistem kuota untuk menjalankan ibadah haji, membuat Umroh menjadi pilihan anda yang belum memiliki kesempatan untuk berhaji.

Apabila dilihat secara sekilas, ternyata terdapat sedikit perbedaan dari tata cara Umroh dengan haji. Dalam tata cara Umroh, para jemaah yang melaksanakan beberapa ibadah di kota mekah khususnya di Masjidil Haram. Ibadah Umroh dapat dikerjakan sewaktu-waktu, dan berbeda dengan ibadah haji.

Ketahui Tata Cara Manasik Umroh Lengkap

1. Dari Bandara Menuju Miqat Masjid Dzulhulaifah (Abyar ‘Ali)

Pada miqat yang berlokasi di Madinah para jemaah bersiap-siap sebelum ihram seperti mandi, memakai pakaian ihram, berwudhu serta melaksanakan solat sunah ihram 2 rakaat. Kemudian niat untuk melaksanakan ibadah Umroh dengan membaca “Labbaikallahumma ‘umratan” yang memiliki arti “Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk mengerjakan umroh”.

2. Memakai Pakaian Ihram

Apabila pakaian ihram telah dikenakan maka jemaah Umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang telah ditentukan oleh syariat, antara pria dan wanita memiliki perbedaan. Bagi pria dilarang untuk memakai pakaian biasa, dilarang memakai alas kaki yang menutupi mata kaki, dilarang memakai penutup kepala seperti topi, peci, dan sebagainya.

Sedangkan untuk perempuan dilarang untuk memakai kaos tangan dan penutup muka. Adapun larangan yang berlaku untuk pria dan wanita seperti:

a. Dilarang memakai wewangian 

b. Dilarang memotong kuku, mencabut atau mencukur rambut

c. Dilarang berburu atau mematikan binatang apapun

e. Dilarang menikah atau meminang wanita untuk dinikahi,

f. Dilarang bermesraan atau berhubungan intim.

g. Tidak boleh mencaci, mengeluarkan kata-kata kotor atau bertengkar, serta

h. Dilarang memotong tanaman di sekitar mekah.

3. Menuju Masjidil Haram di Mekah

Ketika di perjalanan menuju masjidil Haram, sebaiknya memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang mana selalu diucapkan oleh Rasulullah saw saat Umroh ataupun haji. Dan waktu akhir membaca talbiyah adalah ketika akan memulai thawaf.

4. Melakukan Thawaf

Tata cara manasik Umroh selanjutnya adalah melakukan thawaf, para jemaah dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu sebelum masuk ke Masjidil Haram, meskipun jemaah dapat masuk melalui pintu mana saja akan tetapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah yaitu masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah. Kemudian turun dan menuju tempat thawaf.

5. Solat 2 Rakaat di Depan Maqom Ibrahim

Maqom ibrahim bukan suatu kuburan serta bukan suatu tempat yang terkait dengan kuburanlain. Akan tetapi pada tempat tersebut Nabi Ibrahim pernah berdiri ketika membangun kabah. Pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah di lanjut surat Al-Kaafiruun, dan rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah di lanjut surat dengan surat Al-Ikhlas.

6. Istirahat Sebentar dan Minum Air Zam-Zam

Ketika meminum air zam-zam hendaknya membaca doa “Allahumma inni asaluka ‘ilman nafi’an wa risqon waasi’an wa syifaa’an min kulli daa’in wa saqomin bi rohmatika ya arhamar rohimiin”.

7. Sai Antara Safa dan Marwah Sebanyak 7 Kali Bolak-Balik

Sai dimulai dari bukit Safa ke marwah yang dihitung sebagai 1 kali perjalanan, dari Safa ke Marwah dihitung 1 dan dari Marwah dihitung 1 sehingga akan berakhir di Marwah. Sai dilakukan dengan berjalan akan tetapi ketika di batas antara 2 lampu hijau berlari kecil-kecil.

8. Melakukan Tahallul

Tahallul merupakan akhir dari dilaksanakannya ibadah Umroh yang ditandai dengan bercukur. Bagi laki-laki lebih baik dicukur hingga gundul, sedangkan untuk wanita hanya ala kadarnya saja.